Ashelfine Ditengah Tokoh Tokoh Perantau |
“Ikatan Keluarga Sijunjung Se-Indonesia memberikan dukungan untuk
perantau yang akan mengabdi bagi tanah kehaliran, dan waktunya pula
perantau ikut serta dalam pembangunan nagari kabupaten Sijunjung, dengan
jiwa kepemimpinan yang masih muda, insyallah rasa prihatin perantau dan
masyarakat Sijunjung akan terobati." Ahmad Zulkani bersama Tim 7.
Cita-cita anak nagari kabupaten Sijunjung di perantauan khususnya
Provinsi Riau, menginginkan daerahnya lebih maju dan sejahtera hingga
saat ini masih belum dirasakan dan dinikmati secara maksimal oleh
masyarakat luas dan hal inilah yang harus terus menjadi spirit bagi
pemimpin yang terpilih untuk lima tahun ke depan. Harapan dan cita-cita
untuk menikmati hidup yang lebih maju dan sejahtera ini sudah sangat
dekat untuk dapat diraih. Minggu 1/3/2015 lalu, bertempat di Café and
Resto Coffee Tjiek, tokoh-toko Keluarga Sijunjung Sakato berkumpul dan
meremukkan cita-cita melangkah satu, tekad satu, dan bersama-sama untuk
mendukung Ketua umum Ikatan Keluarga Sijunjung Sakato Ashelfine, SH MH
yang akrab dipanggil Pepen memimpin Sijunjung mendatang. “Kami
bersama-sama mendahulukan Pepen selangkah, meninggikan seranting dan
sudah lama terasa bagi kami diperantauan untuk mengabdi bagi tanah darah
kelahiran kami, berperan aktif untuk sebuah pertumbuhan” terang
bendahara IKSS Provinsi Riau Buya Bagindo.
Karena itu, perhelatan
Pilkada sekarang ini, harus bisa menjadi sarana muhasabah (refleksi)
bersama agar tidak sekedar menjadi media memperebutkan jabatan/kekuasaan
semata, tapi berfikir bagaimana agar ini ke-depan lebih maju,
bertumbuh dan bisa memberi kesejahteraan pada masyarakatnya. Bupati dan
Wakil Bupati terpilih nanti, mau tidak mau, harus bekerja cerdas, keras
dan ikhlas agar membangun ranah lansek manih pertumbuh maju dan
sejahtera. Kemiskinan ditekan, pengangguran diatasi, perekonomian
meningkat, infrastrktur jalan dan jembatan serta pasar-pasar tradisional
harus dibenahi dan sumber daya manusia terus berkembang di samping juga
kesehatan dan keamanan masyarakat ditingkatkan.
Melihat dan
merasakan bahwa kabupaten Sijunjung berapa dekade ini, sangat memilukan
bukan malah semakin lama semakin dewasa. Realitanya, parameter tersebut
telah didahului oleh kabupaten pemekaran, dulunya kabupaten tetangga
tersebut masih satu rumpun dalam pemerintahan kabupaten Sijunjung.
Namun, sejogyanya perjalanan ini, adalah menjadi bahan pertimbangan atau
sarana untuk pembelajaran bagaimana memilih pemimpin dan memimpin
Sijunjung semakin waktu semakin bertumbuh. “Dengan merasakan dan melihat
itu kami bertanya-tanya tentang tanah kelahiran kami ranah lansek
manih, yah, semakin tahun semakin memilukan, bak kabar petakut dari
tahun ke tahun. Mungkin palsafah orang tua kita benar, “sayang anak di
lacuikan, sayang kampuang ditinggakan” artinya rasa sayang dan peduli
akan muncul ketika seorang meninggalkan kampung halaman, yang bisa
melihat diri kita bukan dirikita sendiri tapi orang lain, yang merasakan
maju mundurnya pertumbuhan nagari kabupaten Sijunjung, bukan yang
berada di kampung halaman, sebaliknya orang yang meninggalkan kampung
halaman yang lebih merasakan kepedulian tersebut” jelas Buya.
Sementara itu, waktu yang bersamaan bertempat di Coffee Tjiek tersebut,
Ikatan Keluarga Sijunjung Sakato Provinsi Riau disela-sela acara, Pepen
sekaligus menobatkan atau mensyahkan Ikatan Keluarga Kecamatan Sumpur
Kudus (IKKS) bagian dari IKSS yang berkeanggotakan lebih kurang 300
orang di Provinsi Riau, bersama dengan agenda pertemuan tersebut, yang
dihadiri oleh Anggota Dewan Kehormatan Ikatan Keluarga Minang Batam
Ahmad zulkani, sekarang menjabat sebagai pimpinan umum Harian Berita
Terkini dan mantan Pimpinan Umum Haluan, yang berasal dari kenagarian
Unggan Kecamatan Sumpur Kudus. ditengah pembicaraan bagaimana IKSS
kedepan, bersama dengan monyongsong Pilkada 2015, insyallah bulan
Desember agenda ini diperuntukkan. Ikata Keluarga Sijunjung Se Indonesia
memberikan dukungan untuk Ashelfine mengabdi bagi rakyat di tanah
kelahiran ranah lansek manih “Ikatan Keluarga Sijunjung Se-Indonesia
memberikan dukungan untuk perantau yang akan mengabdi bagi tanah
kehaliran, dan waktunya pula perantau ikut serta dalam pembangunan
nagari kabupaten Sijunjung, dengan jiwa kepemimpinan yang masih muda,
insyallah rasa prihatin perantau dan masyarakat Sijunjung akan terobati.
Sebab banyak pertimbangan dan pemikiran untuk menduduki pernyataan
politik, bagaimana Sijunjung kedepan. Kami bersama kawan-kawan yang
dinamakan tim 7 untuk Sijunjung, bersama Ikatan Keluarga Sijunjung
Se-Indonsesia” ungkap Zulkani dengan jelas.
Dengan bersatunya
para perantauan dalam ikut serta membangun nagari, dengan menimbang
bahwa kepemimpinan menjadi Bupati bukan seolah untuk sebuah jabatan,
apalagi kekuasaan. Sebab, tanpa pemimpin yang punya visi ke depan,
Sijunjung seolah hanya seonggok daerah yang cuma laris manis jadi bahan
dagangan ketika hajat pemilukada akan dihelat. Selebihnya, soal
bagaimana nasib masyarakatnya ke depan acap kali lupa dipikirkan. Inilah
yang barangkali bisa menjadi bahan refleksi di tengah suhu panas dan
kasuk-kusuk menjelang pemilukada kali ini. Jangan sampai sahabat-sahabat
di seluruh masyarakat Sijunjung baik di perantauan maupun di kampong
halaman. Jangan terlena dan hanyut dengan janji manis kampanye, money
politik, tanpa melihat nasib daerah selanjutnya.
Inilah
pertanyaan penting yang harus ditanyakan oeh masyarakat Sijunjung kepada
Ashelfine SH, MH calon Buapti yang ingin Sijunjung bertumbuh dan
bermartabat dalam kepemimpinannya Sijunjung mendatang, yakni, " Mengapa
Anda mau menjadi Bupati Sijunjung?" Sesungguhnya, hanya pemimpin yang
birokrat dan entrepreneur yang akan bisa menjawab pertanyaan nyeleneh
tersebut dengan yakin sesuai dengan hati nurani rakyat” pungkas Zulkani
dalam memberikan pernyataannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar