Senin, 22 Agustus 2016

TERBENTUKNYA PENGURUS ISNU KABUPATEN SIJUNJUNG

Sijunjung-.Pada hari Minggu 20/16 bertempat di Masjid Babussalam Sungai Lansek sekitar 40 orang sarjana NU dari berbagai kecamatan Kab. Sijunjung berkumpul. Mereka ingin berkiprah di NU sebagaimana telah dilakukan oleh para orang tua mereka. Hanya mereka bertanya di bidang mana mereka akan melakukan itu.
Pada kesempatan itu, hadir  para pengurus Cabang NU Kab. Sijunjung Ketua Buya Bustamam Habib, Sekretaris Pebriyaldi SH.MH. Ust. Nofriadi Zulka Syafii, Khatib Lindo Karsya.
Dalam sambutannya, Ketua PCNU, Buya Bustamam Habib mengatakan bahwa setelah PCNU melaksanakan Training of Trainer di Kab. Sijunjung mulai nampak potensi SDM NU di daerah. Untuk itu, PCNU ingin memanfaatkan potensi SDM NU itu untuk membesarkan NU.
"Dari potensi SDM itu adalah para sarjana yang memiliki latar belakang disiplin ilmu yang berbeda. Oleh karena itu, PCNU memfasilitasi dan menghimpun kekuatan sarjana NU di satu wadah, dan wadah yang ada di NU adalah ISNU (Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama)" ucapnya
Pembentukan ISNU Kab. Sijunjung
Sehingga PCNU berharap para sarjana NU Kab. Sijunjung bisa membentuk kepengurusan ISNU yang bisa dijadikan sebagai wadah berkiprah mereka dalam membesarkan NU. Dalam kesempatan inipun PCNU berharap agar ketua PW ISNU Sumatera Barat bisa mendukung dan mengapresiasi secara lebih jauh tentang ISNU hingga memotivasi kader sarjana NU Kab. Sijunjung agar bisa membentuk dan membawa NU Kab. Sijunjung kepada posisi yang lebih baik lagi.
Sedangkan dalam pidato ketua terpilih ISNU Kabupaten Sijunjung
Fadhlur Rahman Ahsas, S.Pd. menyatakan bahwa masa depan NU selain ditopang oleh pesantren sebagai basis dasar juga akan ditopang oleh para sarjana yang akan menjadi  tulangpunggung pergerakan NU ke depan, karena pada masa sekarang sudah banyak santri yang menjadi  sarjana, yang harus dimanfaatkan sesuai dengan bidang keilmuannya. Oleh karena itu, semua jalur harus kita gunakan untuk kebesaran NU bukan hanya masalah agama saja.
Ia menambahkan masa sekarang, sarjana NU berserakan, dan itu merupakan potensi terpendam yang harus disatukan untuk menggerakan dan membesarkan NU. Harus ada sesuatu yang membuat para sarjana NU termotivasi untuk berkumpul. Jika sarjana berkumpul dan berhimpun dalam satu organisasi maka kita bisa saling menyapa dan membantu, yang besar menguatkan dan membesarkan yang kecil dan yangbesar semakin kuat.
”ISNU di Kabupaten Sijunjung ini terbentuk, saya sangat bangga. Sebab, dengan terbentuknya ISNU, memberikan harapan baru bahwa faham ahlussunnah wal jamaah (Aswaja) akan terus ditanamkan kepada masyarakat, khususnya pada ranah Lansek manih"
Menurutnya, NU bukan hanya sebatas organisasi seperti partai politik atau organisasi lainnya. Tetapi NU merupakan jalan kehidupan. NU membimbing dan mengarahkan manusia kepada jalan kebenaran. Mengabdi di NU tidak akan sia-sia dan tidak akan rugi.
Selesainya rangkaian  agenda terpilihnya ketua ISNU Kabupaten Sijunjung maka segenap keluarga besar baik para pengurus dan anggota PC NU kabupaten Sijunjung. Mengucapkan selamat terpilihnya kepengurusan ISNU Kab. Sijunjung yang akan menghimpun dan memberdayakan kekuatan sarjana NU Kabupaten Sijunjung untuk membangun NU menuju ke gerbang kemajuan, keberhasilan dan kebahagiaan dalam ridho Allah swt. bi thariqah ahlussunah wal jama’ah.

Kamis, 18 Agustus 2016

Meskipun Bambu Sebagai Tiang Bendera "Masyarakat Kabun Tak Mengurangi Rasa Patriotisme dan Nasionalime"

Peringatan HUT RI di daerah Tertinggal

Masyarakat Umum Jorong Kabun Sukseskan HUT RI 71

Sijunjung- Memperingati HUT RI ke-71 tahun kemerdekaan, berbagai
kemeriahan tersebut begitu kontras dengan suasana di beberapa nagari
ataupun desa yang ada di pelosok negeri, diantaranya di Jorong Kabun
yang berjarak hanya 7 KM dari pusat kota kabupaten Sijunjung, adalah
salah satu jorong yang masih tertinggal di kabupaten Lansek Manih
tersebut. Jorong yang dihuni oleh hampir 1000 penduduk tersebut,
selain sulitnya akses jalan menuju jorong tersebut juga masih minim
sentuhan dari sektor pembangunan.

Dalam kelebihan dan segudang kekurangan daerah tersebut, status jorong
Kabun masih menjadi suatu tanda tanya besar bagi sebagian masyarakat
Sijunjung. Secara pemerintahan, Kabun merupakan salah satu Jorong dari
kenagarian Sisawah, Kecamatan Sumpur Kudus. Tapi secara geografi,
Kabun memiliki jarak lebih dekat ke pusat kota. Bahkan secara ekonomi,
Masyarakat Kabun lebih memilih membeli sembako dan kebutuhan lainnya
ke Muaro Sijunjung

Meskipun belum menikmati pembangunan secara keseluruhan, rasa
nasionalisme dan patriotisme masyarakat di jorong Kabun tak kunjung
padam. Para warga di jorong tersebut hampir setiap tahun merayakan dan
memperingati HUT RI dengan suka cita dan meriah. Dan mungkin jarang
kita temukan Upacara Bendera dilaksanakan di daerah terpencil dan
kurang tersentuh bantuan tersebut dilaksanakan warga dengan penuh
semangat dan rasa nasionalisme yang tinggi.

Bahkan yang paling unik, perayaan HUT RI ke 71 di Kabun pada Rabu
(17/8) kemarin, diiringi dengan kesenian talempong dan adat istiadat
Minang Kabau serta menggunakan bambu sebagai tiang bendera dan
diunjung tiang bambu tersebut dipasangi “Tekong” atau cangkir plastik
yang berfungsi sebagai alat pengerek bendera dengan melalui kuping
cangkir plastik yang dipasang tersebut.

Suasana upacara HUT RI ke-71 di jorong kabun sangat Khidmat dan
meriah, terlihat dari antusias masyarakat jorong Kabun yang berbondong
bondong ke lapangan upacara. Mulai dari arak arakan dengan menggunakan
alat kesenian Talempong para pelajar hingga organisasi dan ninik mamak
dari ujung pemukiman hingga ke lapangan upacara.

Bahkan, sebagian besar peserta upacara bendera berasal dari pemuda dan
masyarakat Jorong Kabun serta perangkat adat seperti Bundo Kanduang
dan Ninik mamak, sedangkan 25 persen  peserta upacara berasal dari
siswa PAUD Permata Bunda, SDN 7 Kabun dan SMPN 39 Kabun terlihat
mengikuti upacara bendera HUT RI ke 71 tersebut dengan penuh semangat
tanpa memperdulikan teriknya panas matahari.

Bakir (30) salah seorang tokoh pemuda di Jorong Kabun Kenagarian
Sisawah Kecamatan Sumpur Kudus mengatakan bahwa acara pelaksanaan
upacara bendera dalam memperingati HUT Kemerdekaan Republik Indonesia merupakan agenda wajib yang mesti dilaksanakan di Jorong Kabun, bahkan warga masyarakat sekitar selalu antusias untuk mengikuti pelaksanaan upacara bendera tersebut dengan menggunakan pakaian seadanya tanpa diwajibkan harus menggunakan sepatu. “Hampir setiap tahun kami merayakan HUT RI yang terselenggara berkat sumbangsi masyarakat Kabun.

Kami percaya dibalik semua ini, ada hikmahnya dan yang terpenting
adalah makna dri HUT RI tersebut, bukan masalah pakaiannya, akan
tetapi mengerti serta pemaknaan itu sendiri dalam rangka HUT RI Ke 71.
Percuma saja menggunakan pakaian bagus-bagus saat upacara jika rasa
nasionalisme serta patriotrismenya tidak ada,” ujarnya kepada
wartawan, Rabu (17/8) usai melakukan acara.

Bakir juga menyebutkan, meskipun kampung halamannya tersebut jauh dari
pusat keramaian, akan tetapi merayakan hari kemerdekaan negara
republik indonesia adalah hak semua warga negara dan bukan hanya hak
kaum pelajar, guru dan pejabat, akan tetapi masyarakat yang seyogyanya
ikut serta merasakan dan menghayati tanggal bersejarah ini. “ Kami
berharap, perayaan ini bukan sekedar ceremonial saja, akan tetapi bisa
meningkatkan rasa nasionalisme kepada anak, cucu dan kemenakan sebagai
calon pemimpin nantinya meski tidak pernah dihadiri oleh pejabat
daerah maupun anggota DPRD Kabupaten Sijunjung”,ujarnya.

Pihaknya juga berharap kepada pemerintah daerah Kabupaten Sijunjung
dan anggota DPRD Sijunjung agar pembangunan infrastruktur di Jorong
Kabun mendapatkan perhatian yang serius, sehingga warga masyarakat di
Jorong kabun yang terpencil bisa merasakan pembangunan yang adil
merata seperti daerah lainnya. ”Jalan kami masih tanah, kami tidak
punya akses jalan yang bagus, padahal jorong Kabun hanya berjarak 7 KM
dari pusat ibukota kabupaten dan kami tidak menuntut, tapi berikanlah
pembangunan yang seadil-adilnya bagi seluruh daerah sebagai rakyat
Indonesia,”sebutnya.

Sementara itu, kepala sekolah SMP Negeri 39 Drs. Muhammad, S.Pd.I, MM
yang bertindak sebagai pembina upacara menjelaskan, walaupun tidak
berpakaian seperti masyarakat diperkotaan, warga di Jorong Kabun tetap
semangat dalam memaknai arti nasionalisme dan  patriotisme, dan selaku
kepala sekolah yang diberi amanah untuk menjadi pembina upacara
pihaknya mempunyai rasa haru serta memberikan apresiasi yang begitu
besar kepada warga jorong kabun yang rutin menggelar Upacara Bendera
Peringatan HUT RI setiap tahun, meskipun dengan penuh kesederhanaan.
"saya terharu dan memberikan apresiasi yang sangat besar kepada
masyarakat Kabun, baik pemuda dan ninik mamak serta warga lainnya yang
menjadi peserta upacara yang ingin merasakan khidmatnya memperingati
kemerdekaan terutama memupuk dan menumbuhkan rasa nasionalisme"
terangnya

Sedangkan fasilitas infrastruktur yang memadai, hingga kini masih
belum dinikmati secara merata, namun masyarakat sempat memikirkan
untuk mengadakan perlombaan memeriahkan HUT RI walaupun dengan kondisi keterbatasan di pelosok yang masih cukup memprihatinkan.
"Meski usia negeri ini sudah memasuki 71 tahun, harapan saya selaku
pendidik, dengan potret pendidikan sekarang, hendaknya lebih baik
tahun ketahun itulah harapan sebagian masyarakat di pedalaman. Semoga
pemerintah daerah semakin memperhatikan kondisi infrastruktur
pendidikan lengkap dengan perhatian bagi pendidik terkusus jalan yang
menjadi sarana pendukung kemajuan kami" imbuhnya
Keindahan dan keasrian daerah ini menambah semaraknya perayaan HUT RI.

Tatanan adat istiadat juga masih kental di dalam jiwa masyarakatnya.
Bahkan menjelang sore, masyarakat setempat sudah berkumpul dan
berbondong-bondong menyaksikan berbagai event yang diselenggarakan
oleh pemuda dan pemuka masyarakat Kabun.
Dalam menyambut HUT RI ke 71 tahun ini, masyarakat di Jorong Kabun
juga menggelar beberpa event untuk menyemarakkan peringatan HUT RI
diantaranya event Turnamen Volly Ball, Bola Kaki, Motor Lambat, Lomba
makan kerupuk, Pacu botol dan permainan anak nagari lainnya seperti
pertandingan domino. Dimana event tersebut sudah dimulai dari tanggal
13 Agustus yang lalu. (Fad)