Setiap negara merupakan kumpulan masyarakat dan
setiap masyarakat di bentuk dengan tujuan demi kebaikan , karena manusia
senantiasa bertindak untuk mencapai sesuatu yang mereka anggap baik, namun jika
seluruh masyarakat bertujuan pada kebaikan. Negara atau masyarakat politik
memiliki kedududkan tertinggi daripada yang lain dan meliputi elemen-elemen
penunjang lainnya. Serta bertujuan pada kebaikan yang paling tertinggi.
Keberadaan negara Indonesia setiap eranya
mempunyai perubahan-perubahan, hingga menapaki suatu konsep negara yang
ber-asaskan demokrasi. Yang berarti berkedaulatan rakyat sepenuhnya dan
melahirkan keadilan sosial menuju bangsa yang sejahtera. Namun,
sebaliknya proses yang berasaskan demokrasi ini, masih memiliki kekurangan yang
menimbukan problematika baik dilihat dari pelaksanan demokrasi itu dan
ke-pemimpinan negara demokrasi. Saat ini isu-isu bermunculan, berpengaruh
kepada pertahanan negara, dari sudut kaca mata media yang terpublikasi, bahwa
negara ini di goncangkan berbagai masalah di ranah korupsi, seperti yang
terpopuler pada saat ini, dari praktisi paratai politik yang mengatasnamakan
pemanfaatan kekuasaan belaka, untuk mengambil bukan haknya, yaitu terlibat
kasus “export-inport daging sapi” yang merembet pada cara “uniqe” pencucian
uang, dengan modus “wanita” dengan tujuan mensejahterahkan sudut individu
semata .
Hal serupa muncul dengan kebijakan
pemerintah tentang kenaikan harga BBM yang tidak sepadan dengan apa yang
terjadi dalam masyarakat kecil, dengan sampul “BLT” Bantuan langsung tunai,
dampak itu berpengaruh pada harga sembako naik 15%. Beberapa
kesimpulan muncul, bahwa kenaikan harga BBM ini sebuah kebijakan rezim neoliberal
antek asing, yang melahirkan dari individualisme, menimbulkan malapetaka
terhadap susunan sosial negara. Semua itu sepenggal masalah yang masih
simpang-siur bermunculan di tengah masyarakat. Faktanya negara masih rentan
dalam menyikapi situasi konflik, mengakibatkan pudarnya tujuan negara
“kebaikan” ber-asaskan dalam ideologi negara yakni Pancasila.
***
Pandangan Agama
Dalam pandangan agama , berdasarkan kepada uraian
dari penjelasan seperti yang di uraikan diatas sama bertujuan kebaikan. Agama
adalah keyakinan manusia yang memeluknya, bahwa dalam alam semesta dan seisinya
adalah ciptaan dan kodrat dari tuhan yang maha esa. Manusia menempatkan rasio
sebagai penentu sikap dan tingkah-lakunya, karena itu sebuah ukuran baik dan
buruk, itu selalu mereka pertanyaan kemauan rasionya. Hal inilah yang
membedakan secara prinsip pandangan
agama (Islam), yang ditinjau dari pokok-pokok ajaran dari filsafat keagaman
yang terdapat pada ideologi negara yaitu; pada butir pertama Pancasila “
ketuhanan yang maha esa” adalah sila ketuahan yang berkemanusiaan yang adil dan
beradap yang berpersatuan Indonesia yang
berkerakyatan yang di-pimpin oleh hikamat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan dan perwakilan, yang
berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.
Jelas sudah, masyarakat merealisasikan perbuatan
dan tindak-tanduk menurut syariat agama (Islam) yang berasaskan ketuhanan, Oleh
karena itu, sejarah telah mengukir dan membuktikan bahwa kepemimpinan dan sistem
pemerintahan demokrasi telah ada yang harus ditauladani, bahkan setiap sudut di
dunia mengakui ketauladannya yaitu kepemimpinan baginda Rasulullah Muhammad SAW
. Menyangkut permasalahan yang ada di negara ini tentang seorang penguasa,
memanfaatkan jabatan untuk keuntungan pribaditas, mengorbankan susunan
sosialitas. Sebaliknya dalam kepemimpinan Rasulullah pemerintahan diletakan di
atas dasar paling kokoh, yafsahu fil
ihsan (memperioritaskan kebajikan, benevolence) dan al-’adalah ( adil dan tidak berat sebalah, impartiality). Demokrasi
berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat zaman itu telah terwujud “ the clean
goverment” yang didambakan seluruh dunia beradab..
Tatkala kota Makkah jatuh ditaklukkan, tanpa
pertumpahan dara, para musuh-musuhnya sangat gentar dan cemas kalau-kalau
mereka akan di hadapkan dimuka pengadilan militer untuk di tuntut sebagai
penjahat perang. Dalam situasi yang mencekam itu, Rasullah SAW mengucapkan
pidato singkat berbunyi; “ Salam sejahtera untuk kalian! Keamanan dan
keselamatan kalian dijamin. Pulanglah ke rumah kalian masing-masing dengan rasa
aman dan tentram. Aku bukanlah penguasa yang tiran. Aku Cuma seorang anak dari
seorang ibu yang biasa makan ikan kering!”
Orang yang serakalah dalam urusana harta-benda
tidak mungkin bisa berbuat adil, tidak terhadap dirinya. Orang yang tamak
terhadap dunia pastilah egoismenya sangat besar. Orang yang “ke akuannya” besar
pastilah Cuma hendak memenangkan dirinya sendiri dalam segala hal dan oleh
sebab itu tidak mungkin akan berbuat adil.
***
Sepak terjang Kahlifah sebagai solusi wajah negara Saat Ini
Setelah Rasullullah wafat, Umat Islam mengangkat
secara aklamasi Sayyidina Abu Bakar As
Siddiq menjadi pemimpin. Terpilih karena integritasnya paling menonjol. Sehidup
semati dengan Rassullullah sejak permulaan. Seluruh hartanya disumbangkan untuk
perjuangan. Ia seorang penjuang yang tabah, berwibawa, bijaksana, dan paling
berpengaruh.
Sewaktu dilantik
sebagai kepala negara, Abu Bakar dalam pidatonya mengambarkan kebersihan
jiwa dan jangkauan yang jauh ke depan. “ Saudara-saudara,
saya telah kalian pilih sebagai pemimpin kalian.Saya bukanlah orang terbaik
diantara kalian. Kalau saya berlaku benar, taatilah dan bantulah. Tetapi jika
saya berlaku salah, betulkan dan luruskan. Jujur itu amanat yang harus
ditunaikan dan bohong itu penghianatan. Orang-orang lemah diantara kalian
adalah kuat dalam pandangan saya sebab itu hak mereka akan saya pulihkan.
Sebaliknya orang-orang kuat di-antara kalian (yang tidak jujur) adalah lemah
dalam pandangan saya setelah hak mereka (yang tidak semestinya) itu saya
ambilkembali. Siapa meninggalkan perjuangan menegakkan keluhuran Allah pastilah
ditimpa kehinaan. Siapa yang meratakan kemaksiatanpastilah Allah akan ratakan
bencana. Taatilah saya selama saya mentaati Allah dan Rasul-Nya, tetapi jika
saya mendurhakai allah dan Rasul-Nya, maka kalian tidak usah mentaati saya.
Nah, marilah tegakkan sembahyang, Allah akan merahmati kalian!
Beliau sebelum menjadi kepala negara terkenal
sebagai pengusaha kaya-raya. Bidang usahanya meliputi berbagai komoditi
perdagangan. Akan tetapi setelah menjadi Khalifah atau kepala negara, beliau
menghentikan semua kegiatan usahanya, perdagangannya, dan lai-lain businessnya.
Sejak itu berlakulah sistim gaji oleh negara terhadap pejabat, dan juga
terhadap khalifah.
Kahlifah setelah Abu Bakar adalah sosok tokoh
Islam yang semua ahli sejarah sependapat, bahwa sosok yang bersifat pengejawantahan
atau penjelmaan dari sifat adil dan keadilandalam praktek. Suatu personifikasi
dari keadilan, yakni Umar Ibnul Khaththab,r.a.
Didalam kepemimpinannya, beliau mengambil sebuah
kebijakan penting yaitu: Seorang yang telah dilantik untuk memangku jabatan
penting , sebelum melakukan jabatannya atau sebelum di mulai bekerja untuk
jabatan itu. Diharuskan menghitung beberapa kekayaannya. Ada suatu panitia
negara yang bertugas untuk menghitungnya. Kelak bila jabatannya berakhir, suruh
hitung lagi berapa kekayaannya. Jika terdapat kelebihan, maka kelebihannya itu
harus diserahkan ke perbendaharaan negara. Harta kelebihan itu dipandang tidak
layak sebagai hasil business selama memangku jabatan.
Itulah dasar-dasar idiil yang telah diletakkan
oleh Rasullullah dalam menyusun pemerintahanyang adil, kebijaksanaan diteruskan
oleh penggantinya. Pemerintahan yang adil dapat dibina karena tokoh-tokoh yang
bersifat adil. Tetapi bisa saja dibina dengan jalan musyawarah, saling memberi
pendapat dan wawasan atau diplomasi. Maka modalnya cumalah satu, ialah, apabila
ada sikap terbuka untuk menerima pendapat dan saran-saran.Hal itu bisa di uji
selama musyawarah berlangsung.
Sebuah selogan perjuangan yang diambil dalam
Hadits Nabi Muhammad, SAW. “Shifaani
minan naasi idzaa shaluhaa shaluhan
naasu wa idzaa fasadan fasadan naasu al-ulamaau wal umaraau “(Ibnu Abbas,
Al-Jaami’As-Shaghir)
Artinya: Dua golongan manusia jika mereka baik
maka menjadi baiklah seluruh manusia, dan jika mereka itu rusak menjadi
rusaklah seluruh manusia, mereka itu Ulama dan Umara (Pemimpin)
Rakyat pada umumnya siap untuk dipimpin oleh
siapa saja, terutama oleh para pemimpin yang telah mereka pilih. Rakyat dengan
antusias mau berkiprah dalam mengabdi, jika terasa tidak sukses, leteknya bukan
pada Rakyat akan tetapi kelemahan selamanya terletak pada barisan pemimpin.
Fadhlur
Rahman Ahsas, S.Pd ( Alumni Unversitas Bung Hatta), Aktif di Forum Aktif
Menulis Indonesia dan Jurnalis Daerah.
Biodata :
Ini sepenggal tentang
ku ""Bung
Karno dan Bung Hatta yang dikukuhkan dan dinobatkan menjadi seorang bapak
Proklamator pada tgl 8 November
1986,oleh karna itu Proklamator tersebut bertepatan dengan tanggal lahir saya, yang dianugrahkan nama dari orang tua
saya yakni Fadhlur Rahman Ahsas 8 November 1986.. Kita terlusuri makna dari nama tersebut
karena Proklamator yang sesuai dengan arti nama Fadhlur yaitu pertama atau
seorang pengagas.Kemudian,dengan hal itu juga nama saya sangat berhubungan
dengan filosopi arab yang berbunyi (afdolu mubtadak wa in ahsantum mubtadak,yang
artinya pertama atau seorang yg penggagas sesungguhnya lebih mulia dan lebih
baik dari sesudahnya walaupun yang kedua itu baik dari yang pertama atau
sebelumnya.amiin ya rob!nama adalah doa dan pemberian dari orang tua.
Semoga nama yang terukir ini sesuai hdengan kepribadian. Kemudian saya seorang alumni mahasisawa Universitas Bung
Hatta (UBH), alhamdulilah pada 21 April 2012 lalu,telah dinobatkan menjadi
sarjana di Fakultas Keguruan Ilmu
Pendidikan Prodi Bahasa Inggris, saya anak pertama dari empat
bersaudara. Saya adalah makhuk sorga yang diselundupkan dari sorga ke dunia
oleh sepasang manusia yang saling mencintai dan dibesarkan dengan cinta dan
kasih sayang.di ranah lansek manih Sijunjung tepatnya di kampung kecil Nagari
Palangki. Saya bukan aktif menulis tapi saya senang dengan menulis, menulis
membuat saya hidup, menulis membuat saya cinta. Karena Menulis hidup dengan
makna dan mengerti tentang hidup. Menulis menciptakan cinta dan mencintai. Salam
Santun! J.
setiap manusia ada kisah dan setiap mereka punya misteri, maka dengarkan lah kisah itu, niscaya kau akan hidup. Dan jawab lah misteri itu niscaya kau akan mengalaminya.By Imam Panghulu.
BalasHapusSelamat pagi. Hingga pagi pagi mulut ku penuh berbuih busa busa Saham, tecuci dengan mesin Forex, ku jemur tubuhku di atas Index,untuk mencapai mentari Profit
bergelimang tangis air mata, hingga aku usap dengan sebuah kain putih berubah menjadi merah, dalam liang hati membiru,