Sabtu, 14 Januari 2012


Trias Politica*
Tidak kah kau tahu apa itu
Rindang hati nak tahu apa perlu
Indah kehidupan jika tak pilu
Apakah puan telah punah hati
Singkirkan fitnah nun keji

Peluk daku dalam kedamaian
Orasi sana sini kian deman
Liangkan dusta dalam kuburan nista
Ingat alif kecil meraut mimpi
Tegakkan timbangan dari gelap keadilan  
Ikrar ratu adil kian matang dan melantang
Camkan! para politik terhormat
Adil, adil,dan adil

Fadhlur,R.A
Palangki,Januari 2012

Sabtu, 07 Januari 2012


Dampak Pengaruh Islam dalam Kesussastraan Melayu 

Sastra melayu .Dalam bahasa orang barat disebut mazhum dengan poetry dan mantsuur dengan prose atau prosa.Sastra adalah suatu bentuk apresiasi pemikiran yang mengimajinasikan perasaan berupa seni yang menimbulkan keindahan, mendapat kan beribu makna dan penafsiran maka terciptalah sebuah puisi atau sajak dan syai'r (penulis),maka di dalam syai’r melayu terdiri dari empat baris yang sama bunyi ujungnya dan sepuluh suku kata tiap barisnya,syai’r yang paling indah akan  menimbulkan bunyi yang sama tiap huruf ujungnya.
Fikirlah tuan dimasa kini
 Banyak terguncang hati nurani
 Berbuat jahat telah berani
 Tidaklah lagi cara sembunyi.
Adapun puisi tersebut dengan nazham yang berbentuk syai’r,nazham terdiri dari empat baris tetapi bilangan dari suku kata tidak tetap ke sepuluh suku kata dan akhir kalimat sama bunyi tetapi tidak sama urufnya
Manalah saudara taulan dan sahabat
Bersama ini hamba kirim surat
Berisipengajaran bersama nasehat ,
Silahkan baca dengan cermat.
Kadang kadang disusun orang sebagai pantun,dari empat baris yang sama ujung baris pertama dengan baris ke tiga dan baris ke dua dengan baris ke empat .misalnya yang disusun oleh Al-faqiir ini ketika dia masih muda(1937)dikutip dari majalah Panjimas No.206:
“mengapa begitu tuan memandang
Tajam nian sudut matamu,
Tergoreslah luka dihati dagang
Mustahil kita dapat bertemu(Panjimas206).
Dari beberapa contoh syai’r tersebut  maka tercipta Banyak ulama  islam di nusantara ini memakai syai’r susunan cara sai’r Melayu dalam peperkembangan agama,adapun beberapa orang  tokoh Islam dan sastrawan yang terkenal  memakai syai’r nazham adalah Emha ainun Najib misalnya.

KITA MASUKI PASAR RIBA
Oleh :
Emha Ainun Najib

Kita pasar r iba
Medan perang keserakahan
Seperti  ikan dalam air tenggelam
Tak bisa ambil jarak
Tak tahu langit
Ke kiri dosa ke kanan dusta
Bernapas air
Makan minum air
Darah riba mengalir
Kita masuki pasar riba
Menjual diri dan Tuhan
Untuk membeli hidup yang picisan
Telanjur jadi uang recehan
Dari putaran riba politik dan ekonomi
Sistem yang membunuh sebelum mati
Siapakah kita ?
Wajah  tak menentu jenisnya
Tiap saat berganti nama
Tegantung kepentingannya apa
Tergantung rugi atu laba
Kita pilih kepada siapa tertawa
1987
(http://zhuldyn.wordpress.com)

Pandangan Sejarah . Dalam sejarah pada zaman kebesaran Aceh di pertengahan abad ke enam belas sampai penghujung abad ketujuh belas,ulama besar telah mengisi kesusasteraan melayu yang sangat kaya,pada umumnya mereka telah memperkaya kesusasteraan  melayu dengan ajaran islam baik secara puitis atau secara prosa,meraka itu adalah Hamzah Fansuri,Nurdin  Ar-Raniri,Samsuddin  Samatrani,Abdur Rauf Fansuri  dan masih banyak ulama terkenal lainya.dalam hal ini ahli – ahli sastra dari tanah Arab, Turki, Hindustan,dan Delhi pergi melancong ke Aceh,guna untuk memperkaya bahasa kesusasteraan  dalam kesusatreraan  Melayu,maka terjadilah penyalinan  cerita – cerita kesusasteraan Melayu  oleh bangsa Arab atau Persia,diantara salinan tersebut yang disadur  dari cerita Melayu “Malim Dagang”dari Malaysia “Malim Deman”dan dari Minangkabau”Malim Dewa “ketiga cerita tersebut disadur dalam sebuah kisah 1001 malam,kisah itu menceritakan  tentang seorang  pangeran  yang mencuri baju anak bidadari tujuh bersaudara yang turun mandi kehulu batang Muar.kitapun masih banyak bertemu dengan cerita melayu  lainnya.
Pada abad kesembilan belas ,kekuatan bahasa dipegang  oleh dua orang pujangga  di tanah Melayu pada masa itu,mereka berdua tersebut adalah:Abdullah bin abdulkadir munsyi di Malaka dan Singapura(1796-1854) dan Raja Ali Haji (1809-1870)dia peratama ter kenal dengan usahanya menyusun tentang sejarah melayu.semua itu dipengaruhi oleh perkembangan islam untuk memperluas kesusasteraan Melayu.

Pengaruh Islam. Oleh karena itu  pada abad ke duapuluh timbullah Gerakan Kaum Muda dalam Islam yang  belajar di Mekkah  dan Mesir  dari pembaharuan ajaran yang di pelopori oleh Sayid Jamaluddin Al-Afgani dan Syekh Muhammad Abduh.Beberapa Ulama muda yang berfaham  perbaharuan kembali ke mekkah dan dari mesir sekitar tahun 1904.mereka itu pembaca majalah Al-Mannar di Mesir
Dalam majalah itu mereka telah mulai mengeluarkan fikiran bebas dan merdeka.karena apabila  jiwa telah bebas dari tradisi,tahkhayul dan khurafat yang sudah usang ,bahasa yang dipakaipun menjadi merdeka dan bebas tidak terhambat dalam satu pemikiran,diantara ulama muda tersebut turun ke Minangkabau adalah Syaikh Mohammad Jamil Jambek, Syaikh Abdullah Ahmad,dan Syaikh Abdulkarim Amrullah.mereka bertiga tersebut menyatakan fikiran  bebas menantang ajaran-ajaran agama yang dipandang tidak ada dasar yang sahih dari Al-Qur’an dan Al-Hadits .lahirlah sebuah syair dalam salah satu nazhamnya yang bebunyi:
“abdulkarim  negri danau
Sejak ‘li kecil hidup disurau
Serupa saja dengan dilepau
Petang dan pagi dimabuk gurau”

Pada waktu itu di minangkabau ada pertengkaran hebat tentang topi cepiu ,karena Ulama-Ulama tua menghukumkan haram memakai topi tersebut,dikarnakan topi tersebut berasal dari orang cina dan mereka tidak beragama muslim karena dangkalnya pemikiran ulama-ulama tua pada masa itu,maka lahirlah syai’r Abdulkarim Amrullah  berbunyi:
“heranlah aku di kaum kuno
Menuduh orang kafir yang hina,
Karena bercipiau topinya china
Penangkis panas itulah guna”
Dampak. Dahulu belumlah sebanyak sekarang orang yang pandai membaca, bahkan sekarang tak ada satupun yang tidak bisa membaca dan malah mengerti dalam menggunakan  komputer atau mengerti dengan dunia informatika pada dewasa ini,tetapi syai’r- syai’r  dan karangan para ulama itu dalam bahasa melayu dibaca dengat sangat pengahayatan dan mendengar penuh perhatian,dikarnakan didalamnya berisi ilmu dan nasehat kehidupan,dan bahkan diiringi dendang gendang talam(dulang tembaga) yang sekarang disebut  dengan kesenian salawat dulang,kesenian ini membuat warna baru dalam kehidupan masyarakat Minangkabau dalam penyampaian  kajian atau dalam berdakwah, baik kajian agama maupun kajian sosial masarakat dengan memakai kata- kata kesusastraan Melayu dan diiringi dengan dendang talam yang sangat menghibur masyarakat Minangkabau sampai saat sekarang.Kesenian ini telah melahirkan seniman dan sastrawan melayu di masyarakat Minangkabau sendiri.
Maka  Islam sangat berpengaruh dalam kesusasteraan Melayu dilihat dari kronologi sejarah yang telah terurai lebar.dan pengalaman para Ulama – Ulama  dan cerdik atau tahu pandai dalam membicarakan tentang besarnya agama Islam dalam syai’r dan pantun,sebab pantun bukan bikinan sarjana ,bukan gubahan para ulama,bahkan sarjana dan Ulama sering kali menyatakan bahwa pantun tidak dapat di pergunakan untuk menguraikan sesuatu hal yang ilmiah.

Di tulis oleh :
Fadhlur .R.A
Mahasiswa Universitas Bng Hatta   

Jumat, 06 Januari 2012


BUNGA SIAPA NAMAMU

Bunga,kau menghampiri khayal setiap ufukku
Nahkoda hatiku berlayar hanya wajahmu
Menimbulkan selaksa misteri duniawi

Bunga .....dan kau bunga!

Matamu ,seperti khafilah berjalan dengan kefakihanya Senyummu,seperti musafir berjalan dengan kejujuranya

Wahai dikau bunga!
Harap ku,surga akan mengalir dalam taman ilmu
Akan kah surga itu ada dalam kepalanmu

Kadangkala siungkan suara - suara nahwamu
Sungguh aku tak bisa menjawab keindahanmu
Karena kau bukan makhluk yang sempurna

Selimutmu berabu - abu dalam malamku
Dan aku terasa ditusuk oleh duri durimu
Cukup, sudah merah niat ini untuk tahu namamu

by: fadhlur RA
palangki 05 1 2012


Setahun *

Coretan demi coretanku tak berbekas
setiap tinta Yang mewarnai kertas putih oleh setitik percikan air kedalam catatan
menghapuskan huruf ceritra khayalan yang penuh harapan

365 hari telah berlalu sudah
Satu demi satu kulewati
Tak ku sangka ku memulai lembaran baru
Hitam asap membakari semua kenangan
Dan deru ombak menapari khayalku

Setahun, apa yang telah ku beri
Setahun, apa yang telah ku terima
Setahun, apa yang telah ku sia-siakan
Hanya satu kata terlontar
perjuangan…
 

Padang, 01/01/2012
By. Fadhlur R.A